Kita dapat melihat bahwa jumlah Golput (Golongan Oposisi Putih) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan persentasenya mencapai 5% itu pun sudah sangat memberatkan bagi sebuah parpol.
Golput hanyalah merupakan sebuah kebodohan dari masyarakat yang tidak mau menggunakan hak pilihnya. Golput ini didasarkan pada tahun 1955 dalam pemilu yang pertama di Indonesia tapi pada saat itu golput diartikan sebagai ketidaktahuan masyarakat tentang pemilu. Maka banyak diantara mereka tidak menggunakan hak politisnya untuk negara. Dari sanalah para golput muncul.
Ciri dari orang yang golput adalah mereka sama sekali tidak menggunakan hak pilihnya (tidak sama sekali datang ke TPS). Golput itu lahir bukanlah dari dosa politik melainkan tidak bisa memberikan solusi yang konkrit bagi negara kita sendiri dan tidak dapat mengedepankan analisa dan berpikir mendalam bagi seorang dewasa.
Jika demikian, maka usaha dari para parpol untuk berpolitik adalah sia-sia. Dengan golput berarti kita telah membawa negara ini ke arah yang tidak menentu. Golput itu juga mencerminkan tidak adanya tanggung jawab dari para warga dewasa.
Kualitas dari pemilu juga menjadi salah satu penyebab orang yang golput dan jika para warga dewasa memilih dengan demokratis, jujur, dan adil, pasti jumlah orang yang golput akan kecil.
Dampak yang ditimbulkan dari golput yaitu tidak membawa perubahaan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saya rasa jika para Caleg tidak berkualitas bukan berarti kita harus golput.
Marilah berpolitik dengan demokratis, jujur, dan adil dan bersikap dewasa. Dewasa ini harus memahami bahwa politik itu memilih dan dipilih. Dan semoga saja dalam pemilu nanti, para warga dewasa dapat menggunakan hak pilihnya. Ungatlah! Golput bukan solusi dalam Pemilu nanti.
Golput justru bisa meraih perubahan hakiki. Sungguh naif mereka haramkan golput dengan dalih agama:
Top 10 Alasan Sesat Wajibnya Pemilu
@Pedy
saya stuju dengan anda
Saya agak berbeda mandangnya mungkin, tapi saya menghargai pendapat anda...
Salam kenal san Salut.
Setuju dech,,golput mungkin hanya merugikan diri kita sendiri..
golput adalah hak pribadi..tapi lebih baek jangan golput yaa...
golput itu juga sebuah pilihan saudara2...
masalah golput menurut gue sangat situasional. pada situasi tertentu, golput adalah sebuah solusi moral yang sangat efektif untuk melawan kemapanan kediktatoran suatu rezim dan ketika semua parpol terkooptasi oleh rezim tersebut. Misalnya, ketika orde baru, ketiga kontestan pemilu tidak lain hanyalah boneka-boneka orba, maka halal untuk golput. Ya, karena golput adalah manifestai dari sebuah perlawanan dari kekuasaan yang diktator. Akan tetapi, pada era demokrasi yang sangat kondusif seperti ini masih saja golput, itu mah namanya rakyat yang tidak peduli sama bangsa dan negara. Bagaimana negara dituntut untuk peduli...??? capek deh..... ~X(
Hanya saja, masalah golput jangan dilembagakan dalam bentuk hukum agama karena hukum agama itu kan harus bersifat permanen... padahal kalau situasinya berubah, golput bisa jadi menjadi pilihan yang paling mulia... Nah, kalau hukum agama berubah-ubah, kan lucu ya...? Film si unyil aja karakternya dari saya TK sampe anak saya teka tetep itu kok.... :D
@Sandiwara Kita
salam kenal juga
@KlikDana
Mungkin saja
@jatger
Bagusnya jangan golput
@Blogistori
siapa bilang bukan...
@pijarbintang
kwkwkwkw
betul..
begitu ya?
kalau aq sech mending indepenent, hehehehehe kurang lebih sama yak ama golput..... halah...
Golput, nggak maslah lagi... Dari pada kita milih dan jelas itu suatu kesalahan jika kita memilih itu... Kan lebih baik dan memang harus golput.
Rugi dunk saya golput?? namun itu jg krn terpaksa bgt...
g dpt undangan.. :(
hii mending golongan hitam aja kali aa:))